Jumat, 13 April 2012

Inilah Alasan Hugo Chavez Bisa Jual BBM Rp. 207/Liter





Jakarta - Presiden Venezuela Hugo Chavez bisa menjual BBM ke rakyatnya seharga US$ 0,023 per liter atau Rp 207. Memang jauh jika dibandingkan Indonesia yang harga BBM subsidinya Rp 4.500 per liter. Tapi apa alasannya?

Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo menyatakan, Chavez bisa menjual BBM sangat murah ke rakyatnya karena cadangan minyaknya mencapai 211,2 miliar barel. Sementara data terakhir, cadangan minyak di Indonesia hanya 4 miliar barel.

"Pemerintahan Presiden Hugo Chavez tersebut menjual bahan bakarnya Rp 207 per liter sejak 12/12/2010 lalu. Harga yang murah tersebut dilatar belakangi dengan jumlah cadangan minyak terbukti pada 2010 mencapai 211,2 miliar barel," kata Widjajono dalam surat elektroniknya yang dikutip detikFinance, Senin (9/4/2012).

Widjajono Pertowidagdo mendapatkan data tersebut dari Energy Week Training & Capacity Building 2012 oleh International Energy Agency (IEA).

Sebelumnya BP Migas menyatakan, dalam 12 tahun ke depan cadangan minyak Indonesia bakal ludes alias habis. Saat ini ternyata jumlah cadangan minyak tinggal 4 miliar barel.

Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (BP Migas) Gde Pradnyana mengatakan, cadangan minyak defisit karena lebih banyak yang disedot ketimbang penemuan cadangan baru.

"Di 2010, angka cadangan minyak kita itu 4,3 miliar barel dan kita sedot tiap tahun 330 juta barel (900 ribu-1 juta barel per hari). Maka di 2011 cadangan kita terbukti tinggal 4 miliar barel," ujar Gde.

Sementara sepanjang 2011 kemarin, cadangan baru yang berhasil ditambah hanya 215 juta barel. Jadi lebih banyak yang disedot ketimbang yang ditemukan. Produksi minyak Indonesia terus turun tak ada kenaikan, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara pengimpor tetap minyak. Padahal Indonesia sempat mencatatkan menjadi negara OPEC pada era lalu.

Memang, jumlah cadangan tidak bisa dijadikan acuan karena Turkmenistan menurut data IEA menjual BBM di harga US$ 0,19 per liter atau Rp 1.710 per liter sejak 13 September 2011, padahal negara tersebut hanya memiliki cadangan minyak terbukti pada 2010 0,6 miliar barel.

"Saudi Arabia yang memiliki cadangan minyak terbukti 264,5 miliar barel menjual BBM ke rakyatnya Rp 1.170 per liter, ada pula Bahrain Rp 1.890 per liter, Mesir hanya Rp 2.790 per liter, Iraq dengan harga Rp 3.420 per liter, dan Kuwait Rp 2.016 per liter," kata Widjajono.

Namun, beberapa negara memang memiliki kebijakan menjual BBM ke pada rakyatnya dengan mengikuti mekanisme pasar. Bahkan seperti Turki menjual BBM dengan harga Rp 23.130 per liter sejak 9 Maret 2012, Italia dengan harga Rp 22.050 per liter, Prancis Rp 20.520 per liter, Jerman Rp 19.800, Denmark Rp 21.420, dan Amerika Serikat yang memiliki cadangan minyak terbukti 2010 sebesar 0,987 miliar barel menjual BBM-nya Rp 8.883 per liter.

"Sedangkan negara-negara di Asia seperti China yang memiliki cadangan minyak 14,8 miliar barel menjual Rp 9.540, Hongkong Rp 19.890 per liter, India Rp 14.220 per liter, Malaysia yang memiliki 5,8 miliar barel cadangan minyak terbukti menjual BBm Rp 5.490, Filipina Rp 11.880 per liter," ungkap Widjajono.

Namun di negara Asia Tenggara yang dekat dengan Pulau Kalimantan yakni Brunei Darussalam yang memiliki cadangan minyak 1,1 miliar barel sejak 5 Juni 2008 menjual BBM ke rakyatnya Rp 3.510 per liter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar