Sabtu, 26 Mei 2012

Senat AS Pangkas Bantuan ke Pakistan $33 Juta




Shakil Afridi (tengah) (REUTERS/Geo News via Reuters TV)
Sajianberita - Senat Amerika Serikat memutuskan bahwa pemerintah mereka harus memangkas bantuan bagi Pakistan sebesar US$33 juta. Ini adalah ungkapan kemarahan Washington setelah Pakistan memenjarakan warganya yang berjasa jadi informan bagi keberadaan gembong al-Qaeda, Osama bin Laden, yang tewas ditembak pasukan khusus AS awal Mei 2011. 


Menurut kantor berita Reuters, pemotongan bantuan bagi Pakistan itu diputuskan oleh rapat Komite Senat untuk Urusan Bantuan AS di Washington DC Kamis malam waktu setempat. Pemangkasan bantuan US$33 juta itu tidak diberlakukan sekaligus, melainkan sebesar US$1 juta per tahun. 

Semua 30 anggota komite sepakat atas putusan itu. "Ini memang sepihak, namun harapannya agar Pakistan akan menyadari bahwa kami ini serius," kata Senator Richard Durbin dari Komite Urusan Bantuan AS. 

"Ini sangat keterlaluan bahwa Pakistan menganggap seseorang yang membantu kami menemukan Osama bin Laden sebagai seorang penghianat," lanjut Durbin. Komite Senat AS untuk Dinas Angkatan Bersenjata juga akan memberi sikap yang akan menambah sanksi AS atas Pakistan.    

Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, juga menilai bahwa pemenjaraan seorang dokter Pakistan bernama Shakil Afridi oleh pemerintahnya itu merupakan langkah yang tidak adil dan tidak beralasan. Dia berjanji akan terus mempersoalkan masalah ini dengan pemerintah Pakistan. 

Pengadilan Pakistan di Peshawar pada Rabu kemarin menjatuhkan vonis penjara 33 tahun kepada Dr. Shakil Afridi atas tuduhan penghianatan. Dia juga dituduh melancarkan kampanye vaksinasi palsu demi mengumpulkan sampel-sampel DNA. 

Kegiatan itu diyakini berguna bagi intelijen AS untuk melacak keberadaan bin Laden di kota Abbottabad, Pakistan, tahun lalu. Pakistan sendiri hingga kini masih gusar dengan operasi militer AS atas pembunuhan bin Laden. 

Pakistan menuduh AS sudah lancang melancarkan operasi di wilayah mereka tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Sebaliknya kalangan pejabat AS beralasan bahwa operasi digelar secara rahasia karena intelijen Pakistan selama ini tidak bisa dipercaya untuk bekerjasama karena beberapa operasi atas pentolan al-Qaeda selalu bocor terlebih dahulu sehingga target bisa meloloskan diri.  

Pakistan masih menjadi salah satu penerima terbesar bantuan AS dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, kendati Senat menyetujui pemotongan US$33 juta, tetangga India itu tetap akan menerima bantuan dari Washington sekitar US$1 miliar pada tahun fiskal 2013 bila disetujui Kongres AS.  (sj)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar