Kampanye negatif terhadap lawan bisnis bukanlah cara bersaing yang paling berkelas, tapi nyatanya metode tersebut terus eksis dan dipakai oleh sejumlah pihak.
Salah satunya adalah MIcrosoft, yang pada Kamis (7/2/2012) kemarin melancarkan serangan secara terang-terangan atas layanan Gmail dari Google. Tujuannya, tentu saja, adalah mengalihkan pelanggan Gmail ke layanan Outlook milik Microsoft.
"Jangan biarkan diri Anda diintip oleh Google (Don't Get Scroogled by Gmail)!" demikian bunyi kampanye tagline tersebut, yang ditayangan di Amerika Serikat melalui iklan tercetak, televisi dan online Microsoft.
Ikaln-iklan tersebut menampilkan kata "Scroogle" berwarna-warni yang langsung mengingatkan pada logo terkenal milik perusahaan raksasa internet itu.
Yang menjadi sasaran tembak Microsoft adalah fakta bahwa Google memindai tiap e-mail pengguna agar bisa mengirim iklan yang sesuai untuk pengguna tersebut.
Microsoft mengatakan bahwa kampanye iklan itu bertujuan untuk "mengedukasi publik Amerika mengenai praktik Google menelusuri tiap e-mail penggunanya untuk menjual iklan."
Menurut studi yang dilakukan produsen sistem operasi Windows ini, sebanyak 70 persen pengguna tidak menyadari bahwa dirinya terus-menerus "diintip" oleh penyedia layanan jasa e-mail.
Sebanyak 88 persen dari pengguna yang kemudian mengetahui hal ini menyatakan tidak setuju dengan praktek tersebut.
Tak berhenti di situ, Microsoft juga menggelar petisi untuk "membuat Google tak lagi mengintip e-mail untuk menjual iklan". Sejauh ini, Microsoft baru mengumpulkan 121 tanda tangan dari target sebanyak 25.000.
Layanan Outlook milik Microsoft diklaim tidak men-scan e-mail pengguna untuk menjual iklan. Google sendiri sudah sejak dulu ngotot bahwa privasi pengguna tidak terpengaruh oleh metode scanning e-mail otomatis yang diterapkan olehnya.
"Tak ada seorang manusia pun yang pernah membaca akun atau informasi dalam e-mail pribadi Anda untuk menjual iklan," tulis Google dalam pernyataan di situs resminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar