Mengurangi lemak
Angkat tangan siapa yang pernah memeriksa bungkus makanan dan kemudian tidak jadi beli karena banyak kandungan lemaknya? Bagi banyak orang yang diet, lemak tampaknya merupakan musuh utama. Namun, memilih produk rendah lemak dapat menjadi bencana yang lebih parah daripada memilih makanan yang mengandung jumlah lemak sedang.
Pertama, banyak makanan rendah lemak dikemas dengan gula sebagai kompensasinya, yang berarti makanan tersebut masih dan pasti bisa menyebabkan penambahan berat badan. Selanjutnya, tidak semua lemak itu baik. Penelitian telah menemukan bahwa makan makanan lemak tak jenuh tunggal yang baik seperti yang ditemukan dalam zaitun, kacang-kacangan dan avokad benar-benar membuat berat badan Anda bertambah.
Air minum
Minum banyak air tidak diragukan lagi baik untuk tubuh, membantu Anda untuk tetap kecukupan air dan berenergi, serta untuk menjaga organ-organ dan sistem pencernaan dalam kondisi baik. Namun, penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia yang ditemukan dalam air juga bisa membuat gemuk.
Tidak hanya hasil penelitian yang dipublikasikan di “PLoS ONE” yang menunjukkan bahwa bahan kimia bisphenol A (BPA) yang ditemukan dalam botol air plastik membuat tubuh menyerap lebih banyak lemak, air minum juga berisi hormon estrogen, yang memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak. Semakin kita terpapar bahan kimia tersebut, semakin sulit menurunkan berat badan. Namun, tidak perlu panik, meskipun mengurangi konsumsi air jelas bukanlah suatu pilihan, para ahli menyarankan bahwa menyaring air atau menggunakan sistem pemurnian osmosis dapat membatasi paparan bahan kimia dalam air.
Olahraga
Meskipun olahraga sangat penting bagi kesehatan, banyak orang berolahraga dengan salah sehingga justru gemuk. Pertama, penelitian menemukan bahwa dengan hanya mengandalkan olahraga untuk mengatur berat badan, dapat menjadi tidak efektif. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, bila tidak dikombinasikan dengan perubahan pola makan, hanya sedikit pengaruhnya dalam menurunkan berat badan.
Selain itu, kita banyak melebih-lebihkan jumlah kalori yang dibakar melalui olahraga dan memercayai mitos bahwa olahraga secara terus-menerus dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak dengan baik. Oleh karena itu, kita kerap berlebihan berolahraga kemudian makan makanan ringan sebelum atau setelah olahraga sebagai pelampiasan. Untuk mendapat manfaat penurunan berat badan secara maksimum, cobalah untuk menggabungkan olahraga dan perubahan pola makan Anda dalam kehidupan sehari-hari.
Optimistis
Meskipun orang yang impulsif dan optimistis lebih bahagia (dan karena itu mereka memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat) daripada mereka yang lebih cemas dan pesimitis,, penelitian menunjukkan bahwa mereka juga bisa memiliki lebih banyak kesulitan dalam menurunkan berat badan.
Menurut penelitian yang dilakukan National Institute on Ageing di Amerika, keimpulsifan adalah indikator yang paling kuat tentang siapa yang bisa kelebihan berat badan. Selain itu, peneliti dari Doshisha University di Kyoto, Jepang, meneliti wanita dan pria gemuk yang ikut dalam program penurunan berat badan selama enam bulan, dan menemukan bahwa mereka yang lebih positif dan optimis dalam pandangan mereka, mengalami paling sedikit penurunan berat badan.
Ngemil buah-buahan
Tidak diragukan lagi bahwa buah itu bergizi, karena mengandung vitamin, mineral, serat dan antioksidan. Namun, karena sifatnya yang sehat, banyak orang yang berlebihan mengonsumsi buah segar dan jus, dengan melupakan fakta bahwa buah-buahan juga mengadung kalori dan gula dengan kadar tinggi. Meskipun buah menyehatkan, ingatlah bahwa kalori tetaplah kalori, dan kandungan dalam buah mungkin membuat Anda kelebihan berat badan seperti halnya pada makanan lain.
Selain itu, hasil penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of American Medical Association” menunjukkan bahwa fruktosa (gula yang ditemukan dalam buah) dapat memicu makan berlebihan, karena setelah mengonsumsi fruktosa, otak tidak mengirimkan rasa kenyang seperti halnya ketika kita mengonsumsi glukosa.
Meskipun penting bagi kita untuk memberi makan tubuh kita dengan nutrisi yang terkandung dalam buah, mereka yang mempunyai masalah dengan berat badan berlebih harus memastikan agar tidak berlebihan mengonsumsinya. Sebagai gantinya, Anda dapat mencoba untuk mendapatkan beberapa nutrisi dan serat lewat sayuran, yang lebih rendah gula dan kalori.
Angkat tangan siapa yang pernah memeriksa bungkus makanan dan kemudian tidak jadi beli karena banyak kandungan lemaknya? Bagi banyak orang yang diet, lemak tampaknya merupakan musuh utama. Namun, memilih produk rendah lemak dapat menjadi bencana yang lebih parah daripada memilih makanan yang mengandung jumlah lemak sedang.
Pertama, banyak makanan rendah lemak dikemas dengan gula sebagai kompensasinya, yang berarti makanan tersebut masih dan pasti bisa menyebabkan penambahan berat badan. Selanjutnya, tidak semua lemak itu baik. Penelitian telah menemukan bahwa makan makanan lemak tak jenuh tunggal yang baik seperti yang ditemukan dalam zaitun, kacang-kacangan dan avokad benar-benar membuat berat badan Anda bertambah.
Air minum
Minum banyak air tidak diragukan lagi baik untuk tubuh, membantu Anda untuk tetap kecukupan air dan berenergi, serta untuk menjaga organ-organ dan sistem pencernaan dalam kondisi baik. Namun, penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia yang ditemukan dalam air juga bisa membuat gemuk.
Tidak hanya hasil penelitian yang dipublikasikan di “PLoS ONE” yang menunjukkan bahwa bahan kimia bisphenol A (BPA) yang ditemukan dalam botol air plastik membuat tubuh menyerap lebih banyak lemak, air minum juga berisi hormon estrogen, yang memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak. Semakin kita terpapar bahan kimia tersebut, semakin sulit menurunkan berat badan. Namun, tidak perlu panik, meskipun mengurangi konsumsi air jelas bukanlah suatu pilihan, para ahli menyarankan bahwa menyaring air atau menggunakan sistem pemurnian osmosis dapat membatasi paparan bahan kimia dalam air.
Olahraga
Meskipun olahraga sangat penting bagi kesehatan, banyak orang berolahraga dengan salah sehingga justru gemuk. Pertama, penelitian menemukan bahwa dengan hanya mengandalkan olahraga untuk mengatur berat badan, dapat menjadi tidak efektif. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, bila tidak dikombinasikan dengan perubahan pola makan, hanya sedikit pengaruhnya dalam menurunkan berat badan.
Selain itu, kita banyak melebih-lebihkan jumlah kalori yang dibakar melalui olahraga dan memercayai mitos bahwa olahraga secara terus-menerus dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak dengan baik. Oleh karena itu, kita kerap berlebihan berolahraga kemudian makan makanan ringan sebelum atau setelah olahraga sebagai pelampiasan. Untuk mendapat manfaat penurunan berat badan secara maksimum, cobalah untuk menggabungkan olahraga dan perubahan pola makan Anda dalam kehidupan sehari-hari.
Optimistis
Meskipun orang yang impulsif dan optimistis lebih bahagia (dan karena itu mereka memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat) daripada mereka yang lebih cemas dan pesimitis,, penelitian menunjukkan bahwa mereka juga bisa memiliki lebih banyak kesulitan dalam menurunkan berat badan.
Menurut penelitian yang dilakukan National Institute on Ageing di Amerika, keimpulsifan adalah indikator yang paling kuat tentang siapa yang bisa kelebihan berat badan. Selain itu, peneliti dari Doshisha University di Kyoto, Jepang, meneliti wanita dan pria gemuk yang ikut dalam program penurunan berat badan selama enam bulan, dan menemukan bahwa mereka yang lebih positif dan optimis dalam pandangan mereka, mengalami paling sedikit penurunan berat badan.
Ngemil buah-buahan
Tidak diragukan lagi bahwa buah itu bergizi, karena mengandung vitamin, mineral, serat dan antioksidan. Namun, karena sifatnya yang sehat, banyak orang yang berlebihan mengonsumsi buah segar dan jus, dengan melupakan fakta bahwa buah-buahan juga mengadung kalori dan gula dengan kadar tinggi. Meskipun buah menyehatkan, ingatlah bahwa kalori tetaplah kalori, dan kandungan dalam buah mungkin membuat Anda kelebihan berat badan seperti halnya pada makanan lain.
Selain itu, hasil penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of American Medical Association” menunjukkan bahwa fruktosa (gula yang ditemukan dalam buah) dapat memicu makan berlebihan, karena setelah mengonsumsi fruktosa, otak tidak mengirimkan rasa kenyang seperti halnya ketika kita mengonsumsi glukosa.
Meskipun penting bagi kita untuk memberi makan tubuh kita dengan nutrisi yang terkandung dalam buah, mereka yang mempunyai masalah dengan berat badan berlebih harus memastikan agar tidak berlebihan mengonsumsinya. Sebagai gantinya, Anda dapat mencoba untuk mendapatkan beberapa nutrisi dan serat lewat sayuran, yang lebih rendah gula dan kalori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar