Sabtu, 02 Maret 2013

Weather Modification Program, Upaya Manusia Untuk Menipu Alam

Weather Modification Program, proyek apakah itu? tanpa saya jelaskan pun, pastinya para pembaca sudah mengetahui program apakah itu. Dari sekian proyek manipulasi cuaca, yang paling terkenal sudah pasti adalah program HAARP yang diduga merupakan fasilitas canggih milik AS yang mampu memanipulasi cuaca sebagai super weapon negara adidaya tersebut. Namun, ternyata sejarah weather modification lebih tua dari fasilitas HAARP itu sendiri.


Weather Modification atau kita lebih kita kenal dengan weather control menurut wikipedia merupakan tindakan memanipulasi aspek - aspek tertentu di alam untuk menghasilkan perubahan - perubahan yang diinginkan terhadap alam. Pertanyaannya adalah, mampukah manusia menipu alam dengan otaknya?

Weather control sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang. Di zaman nenek moyang dulu, mengendalikan cuaca merupakan hal yang biasa bagi mereka, meskipun lebih condong ke arah magis, namun mereka sangat yakin akan kemampuan manusia untuk mengendalikan cuaca. Percobaan pertama dalam mengendalikan cuaca di era modern tercatat pernah terjadi pada tahun 1950-an.

Ilmuwan komputer bernama John Von Neumann menciptakan sebuah alat bernama Lightning Rod. Alat tersebut menurutnya mampu mencegah bumi mengalami zaman es lagi jika hal tersebut akan terjadi. Jika alat tersebut diletakkan di posisi yang tepat, maka alat tersebut akan menangkap sinar matahari dan memantulkannya kembali ke bumi untuk menyeimbangkan suhu di permukaan bumi. Mungkin bagi pembaca terdengar sederhana, namun percayalah, proyek John tidak sesimpel seperti yang kita bayangkan.Sayangnya, alat ini juga tak pernah di uji coba, karena proposal pengajuan uji cobanya tak pernah di approve, hanya dipelajari saja oleh ilmuwan lainnya.

Pada tahun 1950 - 1960-an, ilmuwan lain bernama Wilhem Reich melakukan eksperimen untuk menurunkan hujan. Hasilnya tida diketahui, namun eksperimen Wilhem mengundang kontroversi karena dianggap terlalu berbahaya.

Pada tahun 1970-an, Jack Troyer membuat sebuah alat yang disebutnya Pembuat Hujan. Alat tersebut terdiri dari cermin matahari, pengisi medan elektromagnetik statis, dan alat pengatur frekuensi inframerah. Rencananya Jack akan menurunkan hujan di daerah sekitar Australia, dan proyeknya dilanjutkan oleh penerusnya, Peter Stevens.

Weather control sebenarnya telah digunakan untuk berbagai keperluan, contohnya seperti dibawah ini :

1. Penyemaian Awan


Teknik penyemaian awan ini digunakan untuk meningkatkan formasi awan, sehingga diharapkan curah hujan akan bertambah. Teknik manipulasi ini dianggap aman oleh badan pengawas Amerika, namun masih diragukan keefektifannya. Dengan menggunakan pesawat atau dengan menembakkan roket khusus, bahan khusus ( silver iodide ) disebarkan di langit untuk memicu formasi awan dan uap air lebih cepat terkumpul, sehinnga diharapkan hujan akan lebih cepat terjadi. Walaupun terdengar mustahil, beberapa negara maju seperti AS, China, India dan Russia telah menerapkan teknik ini. Bahkan China menggunakannya untuk menurunkan hujan di daerah - daerah yang mengalami kekeringan hebat.



2. Pencegah Badai
Teknik pencegah badai ini juga menggunakan bahan kimia silver iodide untuk memecah formasi tornado terbentuk. Prinsipnya hampir sama dengan Penyemaian Awan, bedanya teknik ini digunakan untuk melemahkan tornado, bukan untuk menghilangkannya. Amerika yang dikenal sebagai negeri yang selalu dilanda bencana tornado telah menggunakan teknik ini. Salah satu proyeknya adalah StormFury Project yang dilaksanakan sejak tahun 1962 hingga 1983.



3. Teknik Manipulasi Bencana Angin Topan
Tidak banyak informasi mengenai teknik ini, hanya saja ada beberapa macam cara untuk mencegah terjadinya Angin topan, diantaranya adalah dengan menembakkan laser khusus untuk menghentikan kilat di dalam badai yang akan terbentuk angin topan, kemudian menuangkan nitrogen cair ke dalam laut untuk menghentikan energi panas di dalam angin topan.

Itulah beberapa contoh manipulasi cuaca dengan teknik sederhana yang digunakan untuk berbagai keperluan. Contoh diatas merupakan salah satu dampak positif penggunaan weather modification untuk kelangsungan hidup banyak orang, nah, berikutnya saya akan membahas dampak negatif dari weather modification.

Tanpa kita sadari sebelumnya, weather control juga pernah digunakan dalam peperangan, istilah kerennya Weather Warfare. Perang cuaca ini pernah terjadi lebih dari 40 tahun yang lalu. Sayangnya saya tidak bisa mendapatkan arsip mengenai peperangan tersebut, yang jelas, karena peperangan itulah penggunaaan manipulasi cuaca untuk peperangan dilarang oleh PBB karena dampaknya tidaj hanya dirasakan oleh pihak yang bertikai saja, namun seluruh dunia merasakan dampak dari perang aneh tersebut.

Yang cukup unik adalah , pada tahun 1971 pihak AS dan Sovyet melakukan kerjasama rahasia dalam proyek manipulasi cuaca. Salah satu proyeknya bernama POLEX ( Polar Experiment of the Global Atmospheric Research Program ) dan AIDJEX ( Arctic Ice Dynamics Joint Experiment ). Hasil dari proyek ini konon bisa mempengaruhi perilaku manusia dan merubah suasana hati, jadi senjata yang dihasilkan lebih mengerikan lagi.Namun, Tidak banyak informasi lebih lanjut mengenai proyek ini, kabarnya AS dan Sovyet berhasil melelehkan salah satu bongkahan es raksasa di kutub utara.

Saat ini, ada beberapa perusahaan yang menawarkan Program Manipulasi Cuaca, silahkan cek di link ini dan ini.

Last, Bagi negara - negara maju, mesin manipulasi cuaca merupakan "Advanced Technology" yang sangat berbahaya jika disalahgunakan.



Meskipun penggunaan mesin manipulasi cuaca untuk militer telah dilarang ole PBB, toh pasti ada negara yang akan membuatnya, tampaknya PBB harus lebih waspada dan concern mengenai masalah ini, coz ini bukan masalah sepele. Jangan sampai alam dibuat mainan untuk kepentingan satu pihak saja karena alam psati punya caranya sendiri untuk memperingatkan manusia.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar