Rabu, 13 Maret 2013

Lamprey, Vampire di Dunia Ikan


Lamprey atau lamprei (lamprey) adalah sebutan untuk sejenis ikan yang bentuknya panjang & tidak bersisik mirip belut. Walaupun penampilannya menyerupai belut, lamprey bukanlah belut karena keduanya memiliki banyak perbedaan fisik. Perbedaan fisik pertama bisa dilihat pada kepalanya di mana lamprey tidak memiliki rahang layaknya belut, namun memiliki mulut berbentuk seperti cakram. Lamprey juga memiliki 7 buah lubang insang di masing-masing sisi tubuhnya & kerangka dalam yang rawan, sementara belut tidak.

Lamprey bisa ditemukan di seluruh perairan tawar beriklim tropis & subtropis di seluruh dunia, kecuali di Afrika. Selain di perairan tawar, sebagian kecil spesies lamprey juga bisa ditemukan di pantai & laut lepas. Ada sekitar 43 spesies lamprey yang diketahui oleh manusia & semuanya termasuk ke dalam ordo Petromyzontiformes. Artikel ini sendiri akan fokus membahas lamprey laut (sea lamprey; Petromyzon marinus), spesies lamprey terbesar di dunia yang hanya ditemukan di Samudera Atlantik.

 
 
Kepala lamprey dilihat  dari dekat. (Sumber)
Sekarang mari kita bicara soal cara makan dari lamprey sehingga ia mendapat julukan "vampirnya para ikan". Lamprey hidup dari menghisap darah ikan-ikan lain yang berukuran lebih besar dari dirinya. Saat makan, mula-mula lamprey akan menempelkan mulutnya yang mirip penghisap ke kulit korbannya, lalu melubangi kulit mangsanya tersebut dengan gigi-giginya yang kecil & mulai menghisap darahnya. Selain dengan menghisap darah ikan lain, beberapa spesies lamprey yang hidup di air tawar hidup dari memakan plankton.

Lamprey memiliki siklus hidup anadromus yang berarti mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut, namun pergi ke perairan tawar untuk memijah. Saat musim kawin tiba - yang berlangsung pada bulan Maret hingga Juni pada spesies P. marinus - lamprey dewasa akan bermigrasi dalam jumlah besar ke sungai-sungai. Tidak lama sesudah melakukan perkawinan, lamprey betina akan melepaskan telur-telur yang jumlahnya mencapai 300.000 butir ke dalam cekungan di dasar sungai yang sudah dibuat oleh pejantan, lalu keduanya mati.

Telur dari lamprey selanjutnya menetas menjadi larva yang hidup bersembunyi pada timbunan material di dasar sungai selama 3 - 5 tahun berikutnya. Selama periode tersebut, mata & mulut penghisap dari larva lamprey secara berangsur-angsur berkembang. Sesudah kedua organ tersebut berkembang sempurna, ikan lamprey muda akan pergi ke laut atau danau & mulai mengkonsumsi darah ikan lain sebagai makanannya. Seekor lamprey dari spesies P. marinus diketahui mencapai kematangan seksual pada usia 3 tahun & bisa mencapai ukuran maksimal 1 m.

 
Larva lamprey. (Sumber)
Lamprey sejak lama dikonsumsi oleh para penduduk Eropa & Asia Timur sebagai makanan. Di era Romawi Kuno & Abad Pertengahan, lamprey dianggap sebagai makanan kaum elit karena kerap dikonsumsi oleh para bangsawan pada masa itu. Selain untuk dimakan, manfaat lain dari lamprey untuk manusia adalah sebagai subjek penelitian otak karena karakteristik fisik lamprey yang terkesan primitif bila dibandingkan dengan hewan-hewan vertebrata lainnya sehingga sistem otak & syaraf dari lamprey pun relatif sederhana.

Lamprey tidak selamanya dianggap sebagai hewan yang bermanfaat. Di peternakan-peternakan salmon, lamprey dianggap sebagai hama karena kerap menyerang & menghisap darah dari ikan-ikan yang dipelihara. Di Amerika Utara, lamprey juga dianggap sebagai spesies invasif karena kerap menyerang ikan-ikan komersial setempat tanpa bisa dikontrol karena tidak adanya predator alami dari lamprey di sana. Salah satu cara yang banyak dicoba untuk menekan populasi lamprey di Amerika Utara adalah dengan memakai lamprisida, sejenis racun yang hanya mematikan bagi lamprey. 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar