Chikungunya merupakan penyakit sejenis demam virus yang disebabkan
alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes
aegypti. Namanya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makonde yang
berarti "yang melengkung ke atas", merujuk kepada tubuh yang membungkuk
akibat gejala-gejala arthritis penyakit ini.
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada
penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung, mengacu
pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat
(arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS)
Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut,
pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Selain kasus demam
berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat
direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Gejala penyakit ini termasuk
demam mendadak yang mencapai 39 derajat C, nyeri pada persendian
terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang
belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada
kulit. Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit
fotofobia.
Penyakit ini biasanya dapat disembuhkan dengan membatasi diri
sendiri dan akan sembuh sendiri. Perawatan berdasarkan gejala disarankan
setelah terdapat tanda-tanda penyakit lain yang lebih berbahaya
Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan
ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan
penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam
berdarah, penyakit ini tidak mematikan. Penyakit Chikungunya disebarkan
oleh nyamuk Aedes aegypti. Apakah penyakit ini juga disebabkan virus
dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD dan bagaimana membedakannya?
Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus
Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus
alphavirus.
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada yang menyebutnya sebagai demam tulang atau flu tulang. Gejala-gejalanya memang mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu. virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lain melalui nyamuk, antara lain Aedes aegypti. virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini akan berkembang biak di dalam tubuh manusia.
Virus ini menyerang semua lapisan usia, baik anak-anak maupun dewasa di
daerah endemis. Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi
selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari. Pada
anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam
merah itu muncul setelah 3-5 hari. Mata biasanya merah disertai
tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam. Pada anak
yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi,
serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening.
Chikungunya merupakan salah satu dari sekian
banyak calon senjata biologis yang diriset oleh pemerintah Amerika
Serikat sebelum mereka menghentikan program tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar